Pada hari pertama biasanya ASI belum keluar dan bayi cukup disusukan selama 4-5 menit untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan putting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5 boleh disusukan selama 10 menit, bila produksi ASI cukup dan lancar boleh disusukan selama 15 menit. Jumlah Asi yang terhisap bayi pada 5 menit pertama 112 ml, kedua 64 ml dan terakhir 16 ml. ASI yang dihisap bayi pada menit pertama dibanding terakhir adalah berbeda dimana menit pertama lebih cepat dan encer dan kemudian akan lebih kental dan menit terakhir mengandung lemak 4-5 x dan protein 1,5 x lebih banyak dibandingkan dengan ASI pada menit pertama.
Jadi lama meyusui setiap payudara adalah sekitar 10-15 menit untuk bayi usia 1-12 bulan, volume ASI akan menurun sesuai dengan waktu yaitu:
a. Tahun pertama : 400 - 700 ml / 24 jam
b. Tahun kedua : 200 - 400 ml / 24 jam.
c. Sesudah itu sekitar : 200 ml / 24 jam.
Juga terbukti tidak ada perubahan yang bermakna pada konsentrasi protein antara bulan ke 6 sampai tahun ke 2 masa laktasi, hanya konsentrasi lemak bervariasi luas. Produksi ASI dipengaruhi oleh status gizi ibu dan ibu usia muda produksi asinya lebih banyak dibanding dengan ibu usia tua.
Frekuensi menyusui
Ibu menyusui sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi, tanpa dijadwal karena kadar protein ASI rendah bayi akan menyusu sering, biasanya antara 1,5 - 2 jam sekali dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Sehingga frekwensi menyusui kira-kira 8 - 12 kali /24 jam setiap kali menyusui harus digunakan kedua payudara dan usahakan sampai payu dara terasa kosong agar produksi ASI tetap baik.
Kriteria untuk mengetahui banyaknya produksi ASI :
a. ASI yang bayak merembes keluar melalui putting.
b. Sebelum disusukan payudara terasa tegang
c. Berat badan bayi naik sesuai dengan umur
d. Jika ASI cukup bayi akan tertidur selama 3-4 Jam
e. Bayi kencing lebih sering, sekitar 8x sehari
Gerakan Bayi Menyusui
Penghisapan oleh bayi pada waktu menetek hanyalah merupakan sebagian kecil dari proses laktasi dan proses ini sendiri meliputi beberapa tahap. Payudara yang menempel pada pipi bayi akan menimbulkan rooting refleks yaitu bayi secara refleksakan memutar kepalanya kearah putting susu yang menempel pada pipinya, diikuti oleh membukanya mulut, kemudian putting akan ditarik masuk kedalam mulut. Penghisapan ini dibantu oleh lidah yang menarik putting sehingga masuk kedalam orofarings, maka rahang bayi akan memulai gerakan berirama yang menekan sinus laktiferus (gerakan menggilas dibawah puting susu). Dan peristiwa inilah yang menyebabkan keluarnya ASI.
No comments:
Post a Comment