Wednesday, February 20, 2013

MANAJEMEN PIUTANG



 

Pada umumnya perusahaan menjual hasil produksinya secara kredit, kemudian melahirkan piutang dagang; penagihan piutang melahirkan kas. Hubungan antara piutang dengan kas adalah sebagai berikut:

 Kas                     Persediaan Barang Jadi                               Piutang                          Kas


Besarnya investasi dalam piutang ditentukan oleh: (1)volume penjualan kredit, (2)syarat pembayaran kredit, makin longgar atau makin lunak syarat kredit makin besar piutang dagang, (3)kemampuan mengumpulakan atau menagih piutang, (4)karakter pengutang atau debitur.

Pertimbangan pemberian kredit didasarkan pada: (1)character, yaitu karakter para manajemen perusahaan pengutang, (2)capacity,yaitu kemampuannya atau kesanggupan membayar perusahaan pengutang, (3)capital, yaitu kondisi posisi keuangan perusahaan pengutang,(4)collateral, yaitu harta perusahaan pengutang yang dijadikan jaminan,(5)condition, yaitu kondisi ekonomi, sosial, politik, dan bisnis. Tetapi sebenarnya pemberian kredit dalam dunia bisnis adalah kepercayaan. Jika perusahaan kehilangan kepercayaan dari partner bisnisnya, ia kehilangna kesempatan berbisnis.

1.       Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Piutang sebagai unsure modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang (receivable turnover)dapat disajikan dengan perhitungan: penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata piutang. Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang menghasilkan hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period of accounts receivable). Pernyataan itu dapat disajikan dalam bentuk rumus sebagai berikut:

                                            Penjualan Bersih
Perputaran piutang  =                                                =  .…. X
                                       Rata-Rata Piutang
      
                                                                    360 hari
Rata-Rata Pengumpulan Piutang  =                                                        =  …… hari
                                                   Perputaran Piutang

Misalnya PT ABC memiliki informasi mengenai penjualan tahun 2000 sebesar Rp 200 dan tahun 2001 sebesar Rp 180; piutang awal tahun 2001 Rp 40 dan akhir tahun Rp 60, sedangkan piutang awal tahun 2001 Rp 50 dan akhir tahun Rp 30. Perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan piutang dapat disajikan dalam tabel 11.1.








Tabel 10.1.
Perputaran Piutang dan Rata-Rata Pengumpulan Piutang

Keterangan
Tahun 2000
Tahun 2001
Penjualan Bersih
Piutang Awal Tahun
Piutang Akhir Tahun
Rata-rata Piutang (Average Receivable)
(Rp 40 + Rp 60) / 2
(Rp 50 + Rp 30) / 2
Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
(Rp 200 / Rp 50)
(Rp 180 / Rp 40)
Rata-rata Pengumpulan Piutang
(Average Collection Period)
(Rp 200 / 4)
(Rp 180 / 6)
Rp  200
Rp    40
Rp    60

Rp    50


   4 kali



 50 hari
Rp  180
Rp    50
Rp    30

Rp    40


   6 kali



 30 hari

Hari Rata-rata pengumpulan piutang adalah sangat penting, makin lama makin buruk bagi kas perusahaan, dan sebaliknya. Perputaran piutang yang tinggi sangat baik bagi perusahaan, karena investasi dalam piutang rendah dan sebaliknya.

Cara lain untuk menentukan perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan piutang dapat disajikan dengan ilustrasi berikut ini. PT ABC memiliki nilai penjualan per tahun Rp 180, seluruhnya dijual kredit 30 hari, dengan ketentuan, jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 sejak tanggal penjualan, diberikan potongan tunai 2 %, model ini lazim  disebut 2/10, net 30. Dari jumlah tersebut, 60 % dibayar dalam waktu 10 hari, dan sisanya  dalam waktu 30 hari. Berdasarkan informasi tersebut dapat dihitung:
1)       Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Oustanding atau DSO)atau Periode Penagihan Rata-rata (Average Collection Period atau ACP) adalah: 0,60(10) + 0,40(30) = 18 hari.  
2)       Penjualan Harian Rata-rata (Average Daily Sales atau ADS), dengan asumsi satu tahun 360 hari kerja: (Rp 180 / 360) = Rp 0,50
3)       Piutang PT ABC sepanjang tahun setiap saat sebesar: (Jangka Waktu Penagihan X Penjualan Harian Rata-rata) = (18 hari X Rp 0,50) = Rp 9.
4)       Perputaran Piutang  = (Penjualan / Piutang) = (Rp 180 / Rp 9) = 20X
5)       Periode Penagihan Rata-rata = (360 hari / Perputaran Piutang) = (360 hari / 20) = 18 hari.
6)       Periode Penagihan Rata-rata atau Jangka Waktu Penagihan dapat dihitung dengan rumus:

                 Piutang Usaha                                                 Rp 9
                                                                             =                                                       = 18 hari
                  (Penjualan / 360 hari)                            (Rp 180 / 360 hari)

Manajer keuangan harus mengetahui penjualan per hari secara kredit dan jumlah rata-rata piutang sepanjang tahun di setiap saat. Dengan mengetahui kedua unsur tersebut, ia dapat mengatur arus kas masuk dari tagihan piutang

No comments:

Post a Comment